Mengirimkan obat di gel



Para ilmuwan telah mendesain dan mnguji bahan biokompatibel yang membentuk suatu gel in vivo dan mampu dengan pelan – pelan melepaskan obat protein.
Obat protein digunakan guna menyembuhkan serangkaian luas penyakit namun efek terapi mereka terbatasi oleh sifat ketidak stabilan mereka. Obat ini sangat mudah didenaturisasikan di dalam tubuh dan mempergunakan mereka di dalam pembuluh darah atau melalui pil secara oral seringkali menyebabkan konsentrasi plasma yang keduanya baik sangat rendah memiliki efek terapi ataupun sangat tinggi serta menyebabkan toksitas. Pengiriman obat protein melalui periode waktu yang tepat guna melokalisasikan daerah yang sangat besar akan meningkatkan keuntungan terapi mereka.
Moon Suk Kim dari Ajou University, Suwon, Korea Selatan, dan timnya, telah mendesain dan gel yang menggunakan komponen biokompatibel, sodium carboxymethylcellulose dan polyethyleneimine, yang secara elektrostatis terhubung guna membentuk suatu gel pada eksposur pada keadaan psikologikal. Gel ini ditemukan sangat cukup  berpori  untuk melepaskan uji obat protein, albumen, pada perlakuan yang pelan dan terkontrol hingga 15 hari, sementara itu mencegah bahan biologikal untuk memasukinya.
Hidrogel melepaskan obat protein selama periode 15 hari
David Dunstan, seorang ahli dalam system pengiriman obat pada Melbourne University berkomentar, ‘sutau revolusi yang signifikan dalam pengiriman agen terapi sedang berkembang. Karena focus yang dapat diperhatikan telah berada pada penggunaan nanopartikel, maka metode alternatif seperti yang dilaporkan dalam pekerjaan ini menunjukkan janji yang dapat dipertimbangkan.’
Kim mengatakan bahwa ‘kita percaya hasil dari studi sekarang ini akan menyediakan pilihan baru dalam pelepasaan in vivo yang tepat dari terapi yang sangat manjur, dan menunjukkan suatu landasan eksperimental yang berguna bagi penelitian pengiriman protein di masa mendatang.’ Tim ini berkeinginan untuk melanjutkan pengujian hidrogel dengan cara yang sama dengan tujuan meningkatkan penggunaan klinisnya.

0 Comments:

Posting Komentar